Vidio di atas menunjukkan adanya gejala listrik. kenapa bisa terjadi ?
LAKUKAN PERCOBAAN
Gerakkan kaki Jhon Travoltage maju mundur menggosok lantai. Jauhkan tangan dari pintu. Apa yang kalian amati ?
Dekatkan tangan Jhon Travoltage mendekati pintu. Apa yang terjadi ?
LAKUKAN PERCOBAAN 1
Klik Balon warna kuning
Klik tampilkan semuamuatan
Klik balon warna kuning. Amati muatan yang ada pada baju, balon dan dinding
Gosokkan balon kuning ke baju. Apa yang terjadi dengan muatan listrik pada balon dan baju ?
Pindahkan balon ke tengah antara baju dan dinding. Apa yang terjadi ?
Dekatkan balon pada dinding. Apa yang terjadi dengan muatan pada dinding ?
LAKUKAN PERCOBAAN 2
Klik Reset Balon
Klik balon kuning dan hijau
Gosokkan balon hijau ke setengah bagian baju sebelah kiri. Apa yang terjadi dengan muatan pada baju dan balon ?
Pindahkan balon ke tengah antara baju dan dinding. Apa yang terjadi ?
Gosokkan balon kuning ke setengah baju bagian kanan.Apa yang terjadi dengan muatan pada balon dan baju ?
Pindahkan balon ke tengah antara baju dan dinding. apa yang terjadi ?
Dekatkan balon hijau ke balon kuning. Apa yang terjadi ?
Dekatkan balon kuning ke balon hujau. Apa yang terjadi?
BUATLAH KESIMPULAN DARI PERCOBAAN TADI !
BACA MATERI DIBAWAH UNTUK MENAMBAH REFERENSI
PENGERTIAN LISTRIK STATIS
Listrik
statis dapat diartikan sebagai berkumpulnya muatan-muatan listrik pada suatu
benda. Pada listrik statis tidak membahas tentang aliran arus listrik, karena
listrik statis tidak dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya.
Efek
listrik statis dapat terjadi karena adanya perpindahan elektron. Saat kita
menyisir rambut yang kering, maka rambut akan menempel dan tertarik oleh sisir.
Pada awalnya, rambut dan sisir tidak bermuatan atau netral. Suatu atom yang
netral memiliki jumlah proton dan elektron yang sama.
Pada
saat menggosokkan sisir ke rambut, maka elektron dari rambut akan berpindah ke
sisir, sehingga sisir akan mendapatkan tambahan elektron.
Sisir
yan mendapatkan tambahan elektron akan menjadi bermuatan negatif, sedangkan
rambut yang melepaskan elektron, akan menjadi bermuatan positif. Peristiwa
tersebut adalah contoh dari mendapatkan muatan elektron dengan cara digosok.
Contoh
lainnya adalah saat penggaris plastik bemuatan menarik serpihan kertas.
Penggaris plastik yang sudah digosok dengan kain wol akan menjadi bermuatan
negatif, karena mendapatkan tambahan elektron dari wol. Penggaris yang
bermuatan tersebut dapat menarik serpihan kertas yang ada.
Cara
mengumpulkan muatan listrik dengan digososk
Terjadinya
petir
Terjadinya petir merupakan contoh dari listrik statis yang
sering kita jumpai pada saat cuaca mendung. Pada peristiwa terjadinya petir,
terdapat pengosongan listrik statis. Pengosongan tersebut ditunjukkan oleh
sambaran petir.
Peristiwa pengosongan terjadi apabila adanya jalan bagi
elektron untuk mengalir dari suatu benda ke benda lain. Pengosongan pada petir
ini biasanya disebut pentanahan, karena muatan dikosongkan dengan cara
menyalurkan ke tanah.
Pengosongan muatan statis ini terjadi di udara, sehingga
menimbulkan suara dahsyat yang disebut petir.
Atom
dan Muatan Listrik pada Benda
Atom merupakan bagian terkecil dari suatu benda yang tidak
dapat dibagi lagi. Partikel-partikel penyusun atom, yaitu proton, elektron, dan
neutron. Proton adalah bagian penyusun atom yang bermuatan positif (+).
Elektron merupakan bagian penyusun atom yang bermuatan
negatif (-). Sedangkan neutron adalah bagian penyusuan atom yang tidak
bermuatan (netral).
Susunan atom
netral
Muatan listrik pada benda dapat berupa muatan muatan positif
dan muatan negatif. Benda bermuatan positif jika jumlah proton lebih besar dari
jumlah elektron. Benda bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih besar dari
jumlah proton. Sedangkan benda netral jika jumlah proton sama dengan
jumlah elektron.
Benda-benda yang memiliki muatan listrik sejenis akan tolak
menolak, sedangkan benda-benda dengan muatan listrik tidak sejenis akan tarik
menarik.
Pewarisan sifat pada manusia dapat memengaruhi bentuk fisik. Selain itu, pewarisan sifat pada manusia juga berdampak pada menurunnya suatu penyakit cacat kepada keturunannya.
Pewarisan sifat pada manusia ditentukan oleh gen dan kromosom yang dimiliki oleh individu yang melakukan persilangan.
Berikut adalah beberapa contoh bentuk pewarisan sifat pada manusia yang dapat diamati.
1. Warna kulit
Warna kulit manusia berbeda-beda karena dipengaruhi oleh gen. Gen dapat disederhanakan menjadi tiga gen. Misalnya, tiga gen tersebut yaitu gen A, B, C yang mengkode pembentukan pigmen kulit, yaitu melanin. Pigmen ini menyebabkan kulit menjadi gelap.
Variasi atau alternatif gen lain pada kulit (alela), yaitu gen a, b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap, sedangkan yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang.
Orang yang memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah).
Selain akibat gen faktor lingkungan, faktor lain seperti paparan sinar matahari juga berpengaruh pada fenotip warna kulit.
2. Bentuk Rambut
Bentuk rambut dipengaruhi oleh gen. Terdapat dua macam gen yang mengendalikan rambut, yaitu gen C (dominan) untuk rambut keriting dan gen s (resesif) untuk rambut lurus.
Bentuk rambut merupakan kasus menarik, yang dinenal dengan dominansi tidak sempurna. Artinya jika kita memiliki salah satu dari kedua gen tersebut (gen C dan gen s), akan mendapatkan campuran dari keduanya, yaitu rambut akan menjadi berombak (Cs).
Jadi, orang yang berambut keriting, memiliki genotip CC, orang yang rambutnya berombak memiliki genotip Cs, dan orang dengan rambut lurus memiliki genotip ss.
3. Tipe Perlekatan Cuping Telinga
Ketika kita mengamati beberapa bentuk telinga, maka akan terlihat cuping telinganya melekat dan ada yang cuping telinganya terlepas.
Tipe perlekatan cuping telinga ini juga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah atau terlepas dan gen g untuk cuping telinga melekat.
Jadi, seseorang yang memiliki gen G (baik bergenotip GG atau Gg) akan memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah, sedangkan yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat memiliki gen gg.
4. Penentuan Jenis Kelamin
Jenis kelamin dapat ditentukan berdasarkan susunan kromosom di dalam sel tubuh. Manusia (baik lakilaki maupun perempuan), memiliki 46 kromosom atau 23 pasang komosom yang terdiri dari 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.
Kariotipe susunan kromosom pada manusia adalah sebagai berikut.
Wanita memiliki kariotipe 44A + atau 22AA + XX. JIka mengalami meiosis akan menghasilkan sel telur dengan kariotipe 22A + X
Pria memiliki kariotipe 44A + XY atau 22AA + XY. Jika mengalami meiosis akan menghasilkan dua macan sel gamet dengan kariptipe 22A + X dan 22A + Y.
Berdasarkan kariotipe tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin anak ditentukan oleh sel sperma. Hal ini disebabkan sel telur akan memberikan jenis kromosom kelamin yang sama, baik pada anak laki-laki maupun pada anak perempuan.
Sedangkan sel sperma akan memberikan kromosom A pada anak perempuan dan kromosom Y pada anak laki-laki.
5. Penentuan Golongan Darah
Golongan darah ditentukan oleh alel yang berada pada lokus tunggal, yaitu lokus imunoglobin (I). Gen tersebut memiliki tiga alel berbeda, IA, IB, dan IO.
Alel IA dan IB bersifat kodominan, sehingga kombinasi keduanya akan menghasilkan golongan darah AB.
Sementara itu, alel IO bersifat resesif, baik terhadap IA maupun IB. Berikut tabel hubungan antara genotip dan fenotip golongan darah manusia.
Bila seorang laki laki bergolongan darah A kawin dengan perempuan bergolongan darah A maka kemungkinan anak anaknya bergolongan darah A damn O
Kelainan Sifat Manusia Yang Diturunkan
Selain mewariskan karakter dan bentuk tubuh, gen yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya juga dapat menimbulkan cacat atau penyakit menurun.
Ciri utama dari cacat atau penyakit menurun adalah tidak menular atau bahkan tidak dapat disembuhkan.
Meskipun demikian, cacat atau penyakit menurun tersebut dapat dicegah dengan cara menghindari pernikahan dengan orang yang memiliki hubungan kerabat dekat atau keluarga dekat.
Berikut ini adalah beberapa kelainan sifat manusia yang diturunkan kepada keturunannya.
1. Albino
Istilah albino berasal dari bahasa Latin, albus, yang artinya putih. Albino merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna (pigmen) yang disebut zat melanin. Penderita albinoa tidak dapat membentuk melamin di kuklit, rambut, dan mata.
Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a dan gen A yang menentukan sifat kulit normal. Dengan demikian, orang yang menderita kelainan ini memiliki genotip homozigot resesif (aa), orang yang memiliki kulit normal memiliki genotip homozigot dominan (AA), sedangkan yang menjadi carrier atau pembawa memiliki genotip heterozigot (Aa).
Seorang anak albino dapat lahir dari :
pasangan suami istri normal yang kedua geterozigot (pembawa karir albino);
pasangan suami istri yang salah satunya albino dan yang lainnya normal heterozigot; dan
pasangan suami istri albino
Contoh 1 :
Seorang laki-laki normal heterozigot menikah dengan seorang wanita normal heterozigot pula. Adakah keturunannya yang menderita albino?
2. Buta Warna
Penyakit buta warna adalah cacat menurun yang menyebabkan seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu oleh orang dengan mata normal. Buta warna dibedakan menjadi dua, yaitu buta warna parsial dan buta warna total.
Penyakit buta warna parsial tidak dapat membedakan warna tertentu, misalnya warna merah dan hijau. Sedangkan buta warna total tidak dapat membedakan sama sekali semua jenis warna, sehingga tampak hitam dan putih saja.
Buta warna disebabkan oleh gen resesif c (dari kata colour blind) yang menempel atau terpaut pada kromosom .
Seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua kromosom X mengandung gen buta warna (XcXc).
Akan tetapi jika hanya salah satu kromosom X yang mengandung gen buta warna (XcX), maka perempuan tersebut akan menjadi pembawa (carrier) gen buta warna tanpa menjadi penderita.
Pada laki-laki jika kromosom X mengandung gen buta warna maka akan langsung menderita buta warna (XcY).
Susunan genotip orang normal dan buta warna dapat dituliskan sebagai berikut.
XCY = laki-laki normal
XcY = laki-laki buta warna
XCXC = wanita normal
XCXc = wanita normal pembawa sifat buta warna (carrier)
XcXc = wanita buta warna
Perkawinan wanita carrier dengan lelaki normal dapat menyebabkan lahirnya seorang anak yang buta warna. Anak manakah itu? Perhatikanlah diagram persilangan berikut.
3. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan dimana darah sulit untuk menggumpal saat terjadi luka pada bagian tubuh tertentu yang disebabkan tidak dihasilkannya faktor penggumpalan darah dalam tubuh seseorang.
Saat penderita hemofilia mengalami luka disertai pecahnya pembuluh darah, maka darah akan terus mengalir keluar dan sukar membeku, sehingga penderita dapat mengalami kekurangan darah dan dapat menyebabkan kematian.
Susunan genotif orang normal dan penderita hemofilia adalah sebagai berikut ;
XHXH = wanita normal
XhXh =wanita hemofilia letal (menyebabkan kematian sebelum lahir)
XHXh = wanita normal pembawa sifat hemofilia (carrier)
XHY = pria normal
XhY = pria hemofilia
Contoh perkawinan antara seorang ibu normal heterozigot dan suami normal akan menghasilkan keturunan seperti pada bagan dibawah
4. Kanker
Setiap sel akan mengalami pembelahan. Pembelahan secara normal merupakan suatu proses yang disusun dan dilakukan secara hati-hati serta dikontrol oleh berbagai gen.
Kanker sebenarnya merupakan perkembangan dari sel tumor, yaitu sel yang terus membelah diluar kendali.
Pembelahan diluar kendali ini terjadi akibat adanya mutasi atau kerusakan pada gen pengontrol pembelahan sel.
Mutasi ini dapat disebabkan oleh sinar X, sinar UV, sinar gamma, zat kimia berbahaya, atau akibat infeksi virus.
Sebenarnya, mutasi yang terjadi pada satu gen saja sebenarnya tidak cukup untuk menghasilkan sel tumor.
Hal ini disebabkan tubuh memiliki mekanisme perbaikan gen yang rusak. Akan tetapi, sejalan dengan bertambahnya waktu, jika semakin banyak mutasi yang terjadi, maka mutasi tersebut akan terakumulasi menjadi banyak dan menyebabkan gen pengontrol pembelahan rusak akibatnya sel-sel membelah tanpa henti.
Jika sel tumor ini tidak segera diatasi maka sel-sel tumor dapat terus berkembang dan mampu untuk menyebar ke seluruh tubuh membentuk berbagai jenis kanker, misalnya kanker kulit, kanker rahim, kanker payudara, dan kanker prostat.
5. Gangguan Mental
Beberapa gejala gangguan mental dapat diwariskan dari orangtua kepada anak-anaknya. Gangguan mental yang dapat diturunkan, antara lain debil, imbisil, dan idiot.
Ciri-ciri gangguan mental adalah adanya gejala kebodohan, refleks lambat, dan kekurangan pigmen. Sifat menurun ini dikendalikan oleh gen resesif yang tidak terpaut kelamin, sehingga dapat terjadi pada pria maupun wanita.
Kemungkinan susunan genotip pada orang normal dan penderita gangguan mental dapat dituliskan sebagai berikut.
AA = orang normal
Aa = orang normal pembawa sifat gangguan mental (carrier)
Ciri-ciri hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur adalah – Telur dikeluarkan dari tubuh induknya – Memiliki bulu sebagai alat penutup tubuhnya – Tidak memiliki daun telinga – Tidak memiliki kelenjar susu – Tidak menyusui anaknya – Tidak mengalami masa mengandung
Ada 3 kelompok hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur 1. Pembuahan terjadi didalam tubuh induknya, perkembangan embrio terjadi didalam telur hingga menetas, dan telur dierami oleh induknya hingga menetas. Hewan yang termasuk dalam kelompok ini contohnya adalah jenis unggas seperti ayam, bebek, dll
2. Pembuahan terjadi didalam tubuh induknya, perkembangan embrio terjadi didalam telur hingga menetas, dan telur tidak dierami oleh induknya hingga menetas. Hewan yang termasuk dalam kelompok ini contohnya adalah jenis reptil seperti buaya, cecak, dll
3. Pembuahan terjadi diluar tubuh induknya, perkembangan embrio terjadi didalam telur hingga menetas, dan telur tidak dierami oleh induknya hingga menetas. Hewan yang termasuk dalam kelompok ini contohnya adalah jenis katak dan ikan
VIVIVAR / BERANAK
Ciri-ciri hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan/ beranak adalah – Memiliki daun telinga – Memiliki rambut sebagai penutup tubunya – Memiliki kelenjar susu – Menyusui anaknya – Melahirkan anak dari tubuh induknya
Proses pembuahan dan perkembangan embrio terjadi didalam rahim induknya. Proses ini yang disebut dengan masa mengandung. Hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah jenis mamalia seperti kambing, kuda, lumba-lumba, dll
OVOVIVIVAR / BERANAK DAN BERTELUR
Proses perkembangan embrio terjadi didalam telur dimana telur tersebut masih tetap berada didalam tubuh induknya hingga menetas. Setelah menetas, individu baru tersebut keluar dari tubuh induknya. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara ovovivipar adalah ular boa, ular sanca, dan ular piton
PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA VEGETATIF
1. FRAGMENTASI
Fragmentasi yaitu pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contohnya Planaria sp dan Asterias sp.
2. TUNAS
Budding/tunnas/gemmulae yaitu pembentukan tonjolan pada salah satu bagian tubuh hewan dan berkembang menjadi individu baru. Proses perkembangan tunas menjadi hewan dewasa di sebut blastogenesis. Tunas ini akan dapat melepaskan diri dari hewan induknya bila telah cukup matang. Cara reproduksi ini dapat kita jumpai pada Hydra atau Porifera.
3. MEMBELAH DIRI
Pembelahan sel/fisi terjadi pada organisme sel satu. Pada proses fisi individu terbelah menjadi dua bagian yang sama. Fisi yaitu pembelahan sel pada sel induk dan hasilnya akan berkembang menjadi individu baru.
4. PARTENOGENESIS
Partenogenesis yaitu terbentuknya individu baru tanpa terjadinya fertilisasi. Contoh partenogenesis yaitu telur belalang jambu yang dapat menetas meskipun tidak mengalami fertilisasi. Jadi, meskipun hanya seekor betina yang dipelihara, tetapi telur yang dihasilkan tetap dapat menetas. Sel telur dapat berkembang menjadi individu baru walaupun tanpa fertilisasi.
PARTENOGENESIS
Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual pada hewan di mana betina memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi.
Individu ini akan memiliki setengah kromosom tubuh karena berasal dari sel haploid.
Adapun siklus partenogenesis seperti pada kutu daun betina dan kutu air betina dapat terus menerus bertelur tanpa melalui proses fertilisasai, telur-telur yang dihasilkan akan berkembang dan menjadi kutu wanita. Meski demikian setelah beberapa generasi kutu mengalami partenogenesis akan tetap memerlukan proses fertilisasi untuk menghasilkan generasi atau individu baru.
METAMORFOSIS
Metamorfosis ialah perubahan bentuk tubuh secara bertahap dari telur hingga dewasa. Metemorfosis ini terjadi pada serangga dan amfibi. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis dibedakan menjadi 2 yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang ditandai dengan adanya fase kepompong atau pupa, metamorfosis ini memiliki bentuk larva dan dewasa yang berbeda jauh.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain kupu-kupu, lalat, katak, nyamuk, semut dan lebah.
Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis antara bentuk serangga yang baru menetas dengan serangga dewasa tidak jauh berbeda.
Tahapan meatamorfosis tidak sempurna yaitu Telur – Nimfa – Imago.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu belalang, capung,kecoa, rayap dan jangkrik.
Supaya lebih paham tentang materi reproduksivegetatif pada hewan tonton video dibawab ini. Supayajelas ditontonnya diperbesar atau di landscape
Teknologi Reproduksi pada Hewan
Setiap hari, masyarakat banyak mengkonsumsi daging yang mengakibatkan jumlah konsumsi daging terus meningkat. Untuk membantu hewan bereproduksi, digunakan teknologi yang mempermudah pekerjaan tersebut. Berikut adalah cara yang dikembangkan untuk membantu reproduksi pada hewan yaitu :
1. Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau kawin suntik adalah proses memasukkan cairan sperma (semen) dari hewan jantan ke dalam saluran reproduksi hewan betina dengan bantuan manusia. Cairan sperma dimasukkan dengan cara disuntik. Dengan cara ini, sangat memudahkan hewan untuk bisa menghasilkan anak karena hewan jantan tidak harus kawin dengan hewan betina secara langsung. Sehingga, hewan betina bisa menghasilkan anak tanpa bertemu dengan hewan jantan.
Dalam melaksanakan inseminasi buatan, dibutuhkan semen dari hewan jantan yang memiliki kualitas unggul. Semen tersebut kemudian disimpan pada suhu rendah, yaitu ?800C hingga ?200C. Hal ini bertujuan agar semen tidak mengalami kerusakan dan mati, karena sel sperma sangat rentan terhadap suhu panas. Inseminasi buatan telah diterapkan pada beberapa hewan, antara lain pada sapi, bebek, itik, domba, dan hewan lainnya
Inseminasi buatan memiliki be berapa manfaat, antara lain efisiensi biaya, waktu dan memperbaiki kualitas anakkan. Perbaikan kualitas mi salnya sebagai penghasil daging yang
berkualitas (sapi potong). Sebagai contoh, untuk menghasilkan anakan
sapi dengan kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak, diambil
sel-sel sperma dari sapi brahman dari India untuk diinseminasikan
pada sapi betina lokal.
.
2. Kloning
Kloning adalah teknik reproduksi secara aseksual pada hewan. Artinya, tidak melalui tahap fertilisasi. Kloning dilakukan dengan menggunakan sel tubuh hewan untuk kemudian dikembangkan menjadi satu individu utuh. Individu anakan yang dihasilkan memiliki sifat dan ciri yang sama persis dengan induknya. Misalnya, jika sel yang digunakan untuk kloning berasal dari hewan betina, maka individu anakan yang dihasilkan juga hewan betina.
Langkah kerja yang dilakukan untuk membuat kloning domba Dolly adalah mengambil sel telur dari ovarium domba betina dan mengambil sel kelenjar mamae dari domba betina lain. Lalu mengeluarkan nukleus sel telur dan memasukkan nukleus sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang sudah tidak memiliki nukleus. Kemudian sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak domba hasil kloning.