Selasa, 29 September 2020

LISTRIK STATIS

AMATI VIDIO DIBAWAH INI



 


Vidio di atas menunjukkan adanya gejala listrik. kenapa bisa terjadi ?

   
    
 LAKUKAN PERCOBAAN
  1. Gerakkan kaki Jhon Travoltage maju mundur menggosok lantai. Jauhkan tangan dari pintu. Apa yang kalian amati ?
  2. Dekatkan tangan Jhon Travoltage mendekati pintu. Apa yang terjadi  ?      


    

LAKUKAN PERCOBAAN 1
  1. Klik Balon warna kuning
  2. Klik tampilkan semuamuatan
  3. Klik balon warna kuning. Amati muatan yang ada pada baju, balon dan dinding
  4. Gosokkan balon kuning ke baju. Apa yang terjadi dengan muatan listrik pada balon dan baju ?
  5. Pindahkan balon ke tengah antara baju dan dinding. Apa yang terjadi ?
  6. Dekatkan balon pada dinding. Apa yang terjadi dengan muatan pada dinding ?
LAKUKAN PERCOBAAN 2
  1. Klik Reset Balon
  2. Klik balon kuning dan hijau
  3. Gosokkan balon hijau ke setengah bagian baju sebelah kiri. Apa yang terjadi dengan  muatan pada baju dan balon ?
  4. Pindahkan balon ke tengah antara baju dan dinding. Apa yang terjadi ?
  5. Gosokkan balon kuning ke setengah baju bagian kanan.Apa yang terjadi dengan muatan pada balon dan baju ?
  6. Pindahkan balon ke tengah antara baju dan dinding. apa yang terjadi ?
  7. Dekatkan balon hijau ke balon kuning. Apa yang terjadi ?
  8. Dekatkan balon kuning ke balon hujau. Apa yang terjadi?
BUATLAH KESIMPULAN DARI PERCOBAAN TADI !
BACA MATERI DIBAWAH UNTUK MENAMBAH REFERENSI 

PENGERTIAN LISTRIK STATIS

Listrik statis dapat diartikan sebagai berkumpulnya muatan-muatan listrik pada suatu benda. Pada listrik statis tidak membahas tentang aliran arus listrik, karena listrik statis tidak dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya.

Efek listrik statis dapat terjadi karena adanya perpindahan elektron. Saat kita menyisir rambut yang kering, maka rambut akan menempel dan tertarik oleh sisir. Pada awalnya, rambut dan sisir tidak bermuatan atau netral. Suatu atom yang netral memiliki jumlah proton dan elektron yang sama.
Pada saat menggosokkan sisir ke rambut, maka elektron dari rambut akan berpindah ke sisir, sehingga sisir akan mendapatkan tambahan elektron.

Sisir yan mendapatkan tambahan elektron akan menjadi bermuatan negatif, sedangkan rambut yang melepaskan elektron, akan menjadi bermuatan positif. Peristiwa tersebut adalah contoh dari mendapatkan muatan elektron dengan cara digosok.

Contoh lainnya adalah saat penggaris plastik bemuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik yang sudah digosok dengan kain wol akan menjadi bermuatan negatif, karena mendapatkan tambahan elektron dari wol. Penggaris yang bermuatan tersebut dapat menarik serpihan kertas yang ada.

 Cara mengumpulkan muatan listrik dengan digososk

Terjadinya petir

 
Terjadinya petir merupakan contoh dari listrik statis yang sering kita jumpai pada saat cuaca mendung. Pada peristiwa terjadinya petir, terdapat pengosongan listrik statis. Pengosongan tersebut ditunjukkan oleh sambaran petir.

Peristiwa pengosongan terjadi apabila adanya jalan bagi elektron untuk mengalir dari suatu benda ke benda lain. Pengosongan pada petir ini biasanya disebut pentanahan, karena muatan dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah.
Pengosongan muatan statis ini terjadi di udara, sehingga menimbulkan suara dahsyat yang disebut petir.


  • Atom dan Muatan Listrik pada Benda
Atom merupakan bagian terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi. Partikel-partikel penyusun atom, yaitu proton, elektron, dan neutron. Proton adalah bagian penyusun atom yang bermuatan positif (+).
Elektron merupakan bagian penyusun atom yang bermuatan negatif (-). Sedangkan neutron adalah bagian penyusuan atom yang tidak bermuatan (netral).
Susunan atom netral

 
Muatan listrik pada benda dapat berupa muatan muatan positif dan muatan negatif. Benda bermuatan positif jika jumlah proton lebih besar dari jumlah elektron. Benda bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih besar dari jumlah proton. Sedangkan  benda netral jika jumlah proton sama dengan jumlah elektron.





Benda-benda yang memiliki muatan listrik sejenis akan tolak menolak, sedangkan benda-benda dengan muatan listrik tidak sejenis akan tarik menarik.

 



&nbs

Selasa, 22 September 2020

Pewarisan Sifat Pada Manusia dan Kelainan Sifat yang Diturunkan

Pewarisan sifat pada manusia dapat memengaruhi bentuk fisik. Selain itu, pewarisan sifat pada manusia juga berdampak pada menurunnya suatu penyakit cacat kepada keturunannya.

Pewarisan sifat pada manusia ditentukan oleh gen dan kromosom yang dimiliki oleh individu yang melakukan persilangan.

Berikut adalah beberapa contoh bentuk pewarisan sifat pada manusia yang dapat diamati. 

1. Warna kulit

Warna kulit manusia berbeda-beda karena dipengaruhi oleh gen. Gen dapat disederhanakan menjadi tiga gen. Misalnya, tiga gen tersebut yaitu gen A, B, C yang mengkode pembentukan pigmen kulit, yaitu melanin. Pigmen ini menyebabkan kulit menjadi gelap.

Variasi atau alternatif gen lain pada kulit (alela), yaitu gen a, b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap, sedangkan yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang.

Orang yang memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah).

Selain akibat gen faktor lingkungan, faktor lain seperti paparan sinar matahari juga berpengaruh pada fenotip warna kulit.


2. Bentuk Rambut

Bentuk rambut dipengaruhi oleh gen. Terdapat dua macam gen yang mengendalikan rambut, yaitu gen C (dominan) untuk rambut keriting dan gen s (resesif) untuk rambut lurus.

Bentuk rambut merupakan kasus menarik, yang dinenal dengan dominansi tidak sempurna. Artinya jika kita memiliki salah satu dari kedua gen tersebut (gen C dan gen s), akan mendapatkan campuran dari keduanya, yaitu rambut akan menjadi berombak (Cs).

Jadi, orang yang berambut keriting, memiliki genotip CC, orang yang rambutnya berombak memiliki genotip Cs, dan orang dengan rambut lurus memiliki genotip ss.


3. Tipe Perlekatan Cuping Telinga

Ketika kita mengamati beberapa bentuk telinga, maka akan terlihat cuping telinganya melekat dan ada yang cuping telinganya terlepas.

Tipe perlekatan cuping telinga ini juga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah atau terlepas dan gen g untuk cuping telinga melekat.

Jadi, seseorang yang memiliki gen G (baik bergenotip GG atau Gg) akan memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah, sedangkan yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat memiliki gen gg.


4. Penentuan Jenis Kelamin

Jenis kelamin dapat ditentukan berdasarkan susunan  kromosom di dalam sel tubuh. Manusia (baik lakilaki maupun perempuan), memiliki 46 kromosom atau 23 pasang komosom yang terdiri dari 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.

Kariotipe susunan kromosom pada manusia adalah sebagai berikut.

Wanita memiliki kariotipe 44A +  atau 22AA + XX. JIka mengalami meiosis akan menghasilkan sel telur dengan kariotipe 22A + X

Pria memiliki kariotipe 44A + XY atau 22AA + XY. Jika mengalami meiosis akan menghasilkan dua macan sel gamet dengan kariptipe 22A + X dan 22A + Y.

Berdasarkan kariotipe tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin anak ditentukan oleh sel sperma. Hal ini disebabkan sel telur akan memberikan jenis kromosom kelamin yang sama, baik pada anak laki-laki maupun pada anak perempuan.

Sedangkan sel sperma akan memberikan kromosom A pada anak perempuan dan kromosom Y pada anak laki-laki.


5. Penentuan Golongan Darah

Golongan darah ditentukan oleh alel yang berada pada lokus tunggal, yaitu lokus imunoglobin (I). Gen tersebut memiliki tiga alel berbeda, IA, IB, dan IO.

Alel IA dan IB bersifat kodominan, sehingga kombinasi keduanya akan menghasilkan golongan darah AB.

Sementara itu, alel IO bersifat resesif, baik terhadap IA  maupun IB. Berikut tabel hubungan antara genotip dan fenotip golongan darah manusia.


Bila seorang laki laki bergolongan darah A kawin dengan perempuan bergolongan darah A maka kemungkinan anak anaknya bergolongan darah A damn O


Kelainan Sifat Manusia Yang Diturunkan

Selain mewariskan karakter dan bentuk tubuh, gen yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya juga dapat menimbulkan cacat atau penyakit menurun.

Ciri utama dari cacat atau penyakit menurun adalah tidak menular atau bahkan tidak dapat disembuhkan.

Meskipun demikian, cacat atau penyakit menurun tersebut dapat dicegah dengan cara menghindari pernikahan dengan orang yang memiliki hubungan kerabat dekat atau keluarga dekat.

Berikut ini adalah beberapa kelainan sifat manusia yang diturunkan kepada keturunannya.

1. Albino
Istilah albino berasal dari bahasa Latin, albus, yang artinya putih. Albino merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna (pigmen) yang disebut zat melanin. Penderita albinoa tidak dapat membentuk melamin di kuklit, rambut, dan mata.
Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a dan gen A yang menentukan sifat kulit normal. Dengan demikian, orang yang menderita kelainan ini memiliki genotip homozigot resesif (aa), orang yang memiliki kulit normal memiliki genotip homozigot dominan (AA), sedangkan yang menjadi carrier atau pembawa memiliki genotip heterozigot (Aa).

Seorang anak albino dapat lahir dari :

pasangan suami istri normal yang kedua geterozigot (pembawa karir albino);
pasangan suami istri yang salah satunya albino dan yang lainnya normal heterozigot; dan
pasangan suami istri albino

Contoh 1 :
Seorang laki-laki normal heterozigot menikah dengan seorang wanita normal heterozigot pula. Adakah keturunannya yang menderita albino?




2. Buta Warna 

Penyakit buta warna adalah cacat menurun yang menyebabkan seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu oleh orang dengan mata normal.  Buta warna dibedakan menjadi dua, yaitu buta warna parsial dan buta warna total.

Penyakit buta warna parsial tidak dapat membedakan warna tertentu, misalnya warna merah dan hijau. Sedangkan buta warna total tidak dapat membedakan sama sekali semua jenis warna, sehingga tampak hitam dan putih saja.

Buta warna disebabkan oleh gen resesif c (dari kata colour blind) yang menempel atau terpaut pada kromosom .

Seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua kromosom X mengandung gen buta warna (XcXc).

Akan tetapi jika hanya salah satu kromosom X yang mengandung gen buta warna (XcX), maka perempuan tersebut akan menjadi pembawa (carrier) gen buta warna tanpa menjadi penderita.

Pada laki-laki jika kromosom X mengandung gen buta warna maka akan langsung menderita buta warna (XcY).

Susunan genotip orang normal dan buta warna dapat dituliskan sebagai berikut.

XCY = laki-laki normal

XcY = laki-laki buta warna

XCXC = wanita normal

XCXc = wanita normal pembawa sifat buta warna (carrier)

XcXc = wanita buta warna

Perkawinan wanita carrier dengan lelaki normal dapat menyebabkan lahirnya seorang anak yang buta warna. Anak manakah itu? Perhatikanlah diagram persilangan berikut.

3. Hemofilia

Hemofilia adalah kelainan  dimana darah sulit untuk menggumpal saat terjadi luka pada bagian tubuh tertentu yang disebabkan tidak dihasilkannya faktor penggumpalan darah dalam tubuh seseorang.

Saat penderita hemofilia mengalami luka disertai pecahnya pembuluh darah, maka darah akan terus mengalir keluar dan sukar membeku, sehingga penderita dapat mengalami kekurangan darah dan dapat menyebabkan kematian.

Susunan genotif  orang normal dan penderita hemofilia adalah sebagai berikut ;

XHX= wanita normal

XhX=wanita hemofilia letal (menyebabkan kematian sebelum lahir)

XHX= wanita normal pembawa sifat hemofilia (carrier)

XHY = pria normal

XhY = pria hemofilia

Contoh  perkawinan antara seorang ibu normal heterozigot dan suami normal akan menghasilkan keturunan seperti pada bagan dibawah


4. Kanker

Setiap sel akan mengalami pembelahan. Pembelahan secara normal merupakan suatu proses yang disusun dan dilakukan secara hati-hati serta dikontrol oleh berbagai gen.
 
Kanker sebenarnya merupakan perkembangan dari sel tumor, yaitu sel yang terus membelah diluar kendali.

Pembelahan diluar kendali ini terjadi akibat adanya mutasi atau kerusakan pada gen pengontrol pembelahan sel.

Mutasi ini dapat disebabkan oleh sinar X, sinar UV, sinar gamma, zat kimia berbahaya, atau akibat infeksi virus.

Sebenarnya, mutasi yang terjadi pada satu gen saja sebenarnya tidak cukup untuk menghasilkan sel tumor.

Hal ini disebabkan tubuh memiliki mekanisme perbaikan gen yang rusak. Akan tetapi, sejalan dengan bertambahnya waktu, jika semakin banyak mutasi yang terjadi, maka mutasi tersebut akan terakumulasi menjadi banyak dan menyebabkan gen pengontrol pembelahan rusak akibatnya sel-sel membelah tanpa henti.

Jika sel tumor ini tidak segera diatasi maka sel-sel tumor dapat terus berkembang dan mampu untuk menyebar ke seluruh tubuh membentuk berbagai jenis kanker, misalnya kanker kulit, kanker rahim, kanker payudara, dan kanker prostat.

5. Gangguan Mental 
Beberapa gejala gangguan mental dapat diwariskan dari orangtua kepada anak-anaknya. Gangguan mental yang dapat diturunkan, antara lain debil, imbisil, dan idiot.
 
Ciri-ciri gangguan mental adalah adanya gejala kebodohan, refleks lambat, dan kekurangan pigmen. Sifat menurun ini dikendalikan oleh gen resesif yang tidak terpaut kelamin, sehingga dapat terjadi pada pria maupun wanita.

Kemungkinan susunan genotip pada orang normal dan penderita gangguan mental dapat dituliskan sebagai berikut.

AA = orang normal

Aa = orang normal pembawa sifat gangguan mental (carrier)

aa = orang dengan gangguan mental