Jumat, 09 Juli 2021

LISTRIK DINAMIS DALAM KEHIDUPAN SEHARIHARI

 



BAB 1 SISTEM RERODUKSI PADA MANUSIA 

1. Kompetensi Dasar 3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi  dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi. 4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi 

 

2. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui kegiatan membaca buku paket IPA kelas 9 halaman 4 sampai 7 siswa dapat menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis dan meiosis dengan benar 2. Melalui kegiatan membaca buku paket IPA kelas 9 halaman 8 sampai 18 siswa dapat mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan dengan benar 3. Melalui kegiatan membaca buku paket IPA kelas 9 halaman 8 sampai 18 siswa dapat menjelakan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan dengan benar 4. Melalui kegiatan membaca buku paket IPA kelas 9 halaman 14, 20, dan 21 siswa dapat menerapkan konsep pembelahan meiosis pada proses spermatogenesis dan oogenesis dengan benar 5. Melalui kegiatan membaca buku paket IPA kelas 9 halaman 22 smpai 23 siswa dapat mendeskripsikan siklus menstruasi yang terjadi pada dinding rahim dengan benar 6. Melalui kegiatan membaca buku paket IPA kelas 9 halaman 22 smpai 23 siswa dapat menjelaskan jenis dan fungsi hormon yang berperan pada siklus menstruasi dengan benar 7. Melalui kegiatan membaca buku paket IPA kelas 9 halaman 22 smpai 23 siswa dapat menjelaskan jenis dan fungsi hormon yang berperan pada siklus menstruasi dengan benar 8. Melalui kegiatan membaca buku paket IPA kelas 9 halaman 35 smpai 38 siswa dapat menjelaskan berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi manusia dengan benar 9. Melalui kegiatan studi literatur dari berbagai sumber siswa dapat menyajikan laporan hasil studi tentang penyakit pada sistem reproduksi manusia   

 

3. Materi Esensial Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup.  Ada tiga alas an penting sel mengalami pembelahan yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi.  Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya (omnis cellula e cellula).  Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1855.  Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel.  Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan meiosis. 

 

Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan yang mempunyai karakter sama dengan sel induk.  Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anaka adalah 2n atau disebut dengan diploid.  Sel diploid adalah sel yang kromosomnya berpasangan (2n).  Tahapa pada pembelahan mitosis yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.  Pembelahan ini terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup..  

 

 

Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n).  Sel haploid adalah sel yang kromosomnya tidak berpasangan (n).  Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat, yaitu meiosis I dan meiois II. Tahapan pembelahan pada meiosis I yaitu, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Tahapan pembelahan pada meiosis II yaitu, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.  Pembelahan ini hanya terjadi pada sel kelamin. 

 

Struktur organ reproduksi manusia terdiri atas organ reproduksi atau alat kelamin luar dan dalam.  Alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian luar tubuh atau dapat diamati secara langsung.   Alat kelamin dalam merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung. 

 

Pada laki-laki alat kelamin luar adalah penis dan skrotum, dan alat kelamin dalam meliputi testis, saluran sperma (tersusun atas epididimis, vas deferen, dan uretra), dan kelenjar reproduksi ( terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper atau bulbouretra). 

 

Pada anak laki-laki yang berusia 13 atau 14 tahun, testis mulai memproduksi sel kelamin lakilaki yang disebut sperma dan hormon testosteron. Proses pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis.  Spermatogenesis terjadi di testis.  Proses pembentukan sperma bermula dari sel induk sperma atau spermatogonium (2n).  Selanjutnya sel spermatogonium membelah secara mitosis membentuk sel spermatosit primer (2n).  Spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua sel spermatosit sekunder (n).  Setiap sel spermatosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis membentuk dua sel spermatid.  Selanjutnya, spermatid mengalami diferensiasi atau perkembangan menjadi spermatozoa. 

 

Hormon testosteron memiliki banyak fungsi, antara lain mengatur perkembangan dan fungsi alat kelamin laki-laki, serta mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki.  Hormon testosteron ini mulai aktif saat anak laki-laki memasuki masa pubertas   

 

Pada perempuan alat kelamin luar adalah vulva dan labium, sedangkan yang termasuk alat kelamin dalam yaitu ovarium dan saluran kelamin yang terdiri atas saluran telur (tuba fallopi), Rahim (uterus), dan vagina.  Sel kelamin perempuan disebut ovum atau sel telur.  Proses pembentukan sel telur disebut oogenesis.  Oogenesis terjadi di ovarium.  Oogenesis dimulai pada saat seorang perempuan berada dalam kandugan.  Sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium (2n).  Oogonium membelah secara mitosis membentuk oosit primer (2n).  Oosit primer akan membelah secara meiosis I dan menghasilkan dua sel yang ukurannya tidak sama, yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit atau badan polar primer (berukuran kecil).  Oosit sekunder akan melanjutkan pembelahan yaitu meiosis II sehingga terbentuk ootid dan badan polar sekunder.  Begitu pula badan polar primer, akan membelah menghasilkan dua badan polar sekunder.  Pada akhirnya ootid akan berkembang menjadi ovum. 

 

Setiap bulan ovum yang matang akan dilepaskan. Proes pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium) disebut ovulasi.  Biasanya setiap ovarium bergiliran melepaskan ovum (sel telur) setiap bulan.  Ovarium menghasilkan hormon perempuan yaitu estrogen dan progresteron.  

 

Hormon ini mengatur siklus menstruasi dan juga mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan   

 

 

Mentruasi merupakan suatu keadaan alami pada perempuan, yang ditandai dengan keluarnya darah, cairan jaringan, lender, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim.  Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma 

 

Siklus menstruasi dibagi menjadi beberapa fase sebagai berikut. 1. Fase pertama adalah fase menstruasi.  Pada fase ini hormon folikel stimulating hormon (FSH) memicu berkembangnya folikel dalam ovarium.  Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang, tetapi hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap bulannya.  Pada saat ini, dinding Rahim luruh dan seorang perempuan mengalami menstruasi. 2. Fase kedua adalah fase proliferasi.  Fase ini ditandai dengan menebalnya dinding Rahim.  Penebalan dinding rahim ini dipicu oleh hormon estrogen dan hormon progesteron yang dihasilkan oleh folikel pada saat awal perkembangannya. 3. Fase ketiga adalah fase sekretori.  Fase ini terjadi setelah folikel melepaskan sel telur dan berubah menjadi korpus luteum.  Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi fertilisasi), akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan progesteron lagi.  Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron pada perempuan rendah.  Rendahnya hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi. 

 

Penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia antara lain gonore, sifilis. Herpes simplex genitalis, HIV/AIDS, keputihan, dan epididimitis.    Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa factor.  Salah satu factor penyebab penyakit adalah kurang menjaga kebersihan organ reproduksi.  Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, ataupun parasit lain. 

 

4. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 

 

Lembar Kerja Peserta Didik.1 (LKPD.1) Pembelahan Sel 

 

 

Tujuan: 1. Menjelaskan fase-fase pembelahan mitosis 2. Menjelaskan ciri setiap fase pembelahan mitosis 3. Menyebutkan karakter atau sifat sel anakan hasil pembelahan mitosis 

 

Petunjuk Pengisian LKPD.1 1. Buka buku paket IPA Kelas 9 halaman 4 sampai 5 materi pembelahan mitosis pelajari dan telaah dengan cermat.  

 

2. Perhatikan gambar/bagan pembelahan sel secara mitosis di bawah ini, kemudian isilah nama-nama fase pembelahan, ciri-ciri yang terjadi pada setiap fase dan keterangan gambar (no 5, 6, 7, 8) serta jumlah kromosom pada setiap fase. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik.2 (LKPD.2) Organ Reproduksi Manusia 

 

 

Tujuan: 1. Siswa dapat mengidentifikasi organ reproduksi pria dan wanita 2. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ reproduksi pria dan wanita 

 

 

Petunjuk Pengisian LKPD.2 1. Buka buku paket IPA Kelas 9 halaman 8 sampai 19 materi organ reproduksi manusia pelajari dan telaah dengan cermat. Serta pelajari juga gambar organ reproduksi di bawah ini. 2. Perhatikan gambar organ reproduksi manusia di bawah ini,  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                      Gambar organ Reproduksi pria 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                      Gambar organ Reproduksi Wanita 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

Kamis, 08 Juli 2021

PJJ 3 BIOTEKNOLOGI

UJIAN PRAKTIK PEMBUATAN KOMPOS

PJJ 10 SEMETER 2 TEHNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

PJJ 14 ULANGAN LISTRIK DINAMIS

PJJ 14 LISTRIK DINAMIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

PJJ 13 LISTRIK STATIS

PJJ 12 HUKUM COULOMB

PJJ 11 LATIHAN SOAL LISTRIK STATIS

PJJ 9 PERSILANGAN DIHIBRID 2

PJJ 8 PERSILANGAN DIHIBRID

PJJ 7 PEWARISAN SIFAT

PJJ 8 SEMESTER 2 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN

PJJ 6 SEMESTER 1 PEWARISAN SIFAT

PJJ 6 SIFAT ZAT

PJJ 5 PRINSIP PEMBENTUKAN MOLEKUL DAN ION

LKPD INDUKSI ELEKTOMAGNETIK

REPRODUKSI PADA MANUSIA

UJIAN SEKOLAH IPA KELAS 9